More About Me...

Hi...this is my site

Joint the community

here is the text

Travelling Photograph


Tidak lengkap rasanya melakukan perjalanan tanpa membawa kamera. Apalagi kalau perjalanannya bersama orang-orang yang kita cintai. Sayang kalau tidak mengabadikan moment dan pegalaman selama perjalanan itu.

Bila perjalanan cukup panjang dan Anda membawa barang-barang yang cukup banyak gunakan kamera yang praktis. Ini memudahkan Anda tetap memotret sekaligus mengatur semua perjalanan dan barang-barang yang Anda bawa. Tentu harus tetap diingat bahwa tujuan utama Anda adalah perjalanan. Sedangkan memotretnya kegiatan tambahan saja kan.

Berikut beberapa tips memotret dalam perjalanan.

1. Obyek. Pilihan obyek dalam perjalanan sangat berlimpah. Mulai dari anggota perjalanan itu sendiri, aktivitas mereka. Tempat tempat yang dikunjungi. Bangunan khas setempat, orang-orang yang ditemui dalam perjalanan, dan lainnya. Bukalah mata dan fikiran terhadap setiap kesempatan memotret obyek yang bagus.

2. Setting Kamera. Biasanya momment dalam perjalanan sangat spontan dan cepat. Untuk itu ada baiknya kamera Anda setel pada menu otomatis. Sehingga bila Anda menjumpai momen yang menarik tinggal jepret. Namun, kalau Anda sudah sangat cekatan mengatur setting kamera tentu mudah bagi Anda bermain pada menu kreatif.

3. Memotret Orang

Bila Anda ingin memotret seseorang yang tidak dikenal jangan dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Tunjukkan niat Anda memotret mereka atau mintalah ijin mereka secara langsung. Orang biasanya sedang difoto, jadi jangan sungkan.

4. Di tempat-tempat tertentu di larang memotret. Bila ada larangan sebaiknya hindari memotret lokasi tersebut. Bisa saja nanti kamera Anda disita. Namun kalau Anda termasuk orang yang nekat, ambil foto dengan cepat dan segera berlalu (terus terang ini sering saya lakukan, he he he katanya lebih baik minta maaf daripada minta ijin)

5.Ambillah beberapa alternative foto, dari sisi sudut pengambilan, exposure, focus, shutter speed, dan setting lainnya.


Selamat Berlibur!!

Lomography

Lomography: don't think, just shoot

Mbak Pratiwi me-replay email saya tentang fotografi. Menarik sekali dalam emailnya dia menyebutkan anaknya juga hobi sesuatu seperti fotografi, yaitu Lomography. Hmmm iseng-iseng saya cari literaturnya, tentu saja ke wikipedia. Berikut sedikit kutipannya:

Lomography is the commercial trademark of Lomographische AG, Austria for products and services related to photography. The name is inspired by the former state-run optics manufacturer LOMO PLC of St. Petersburg, Russia. LOMO PLC created and produced the 35 mm LOMO LC-A Compact Automat camera - which became the centerpiece of Lomography's marketing and sales activities. This camera was loosely based upon the Cosina CX-1 and introduced in the early 1980s.

In 1991, the Austrian founders of Lomography discovered the Lomo LC-A[citation needed]. As the company states, they were "charmed by the unique, colorful, and sometimes blurry" images that the camera produced. After a series of international art exhibitions and aggressive marketing work, Lomography signed an exclusive distribution agreement with LOMO PLC - thereby becoming the sole distributor of all Lomo LC-A cameras outside of the Soviet Union. This monopolistic agreement, their viral/tribal marketing strategies and pricing philosophy have generated controversy.[citation needed]

Lomography emphasizes casual, snapshot photography. Characteristics such as over-saturated colors, off-kilter exposure, blurring, "happy accidents," and alternative film processing are often considered part of the "Lomographic Technique."[citation needed] Users are encouraged to take a lighthearted approach to their photography, and use these techniques to document everyday life, as the Lomo LC-A's small size, simple controls, and ability to shoot in low light encourages candid photography, photo reportage, and photo vérité.[citation needed]

Similar to Eastman Kodak's concept of the "Kodak moment," the Lomography motto of "don't think, just shoot" presumes spontaneity, close-ups, and ubiquity, while deemphasizing formal technique (however to take a good 'from the hip' shot does take skill).[citation needed] Typical lomography cameras are deliberately low-fidelity and inexpensively constructed. Some cameras make use of multiple lenses and rainbow-colored flashes, or exhibit extreme optical distortions and even light leaks.

Lebih lanjut: http://en.wikipedia.org/wiki/Lomography

Portrait Photography


A portrait is a painting, photograph, sculpture, or other artistic representation of a person, in which the face and its expression is predominant. The intent is to display the likeness, personality, and even the mood of the person. For this reason, in photography a portrait is generally not a snapshot, but a composed image of a person in a still position. A portrait often shows a person looking directly at the painter or photographer, in order to most successfully engage the subject with the viewer. (www.wikipedia.org)

Sejarah awal photography mungkin didominasi oleh jenis foto portrait. Sering kita melihat foto-foto tua yang menunjukkan profil seseorang tokoh, pejuang, artis, atau bahkan kakek buyut di masa mudanya. Sampai sekarang pun portrait menjadi bentuk foto yang sangat dominan. Seperti disebut wikipedia di atas, ekspresi wajah menjadi sangat dominan.

Penting memperhatikan ekspresi yang natural dari obyek. Umumnya portrait menggambarkan obyek yang melihat langsung pada fotografer. Lagi-lagi mata menjadi komponen paling penting di sini. Usahakan bagian yang paling fokus/tajam adalah mata. Portrait bisa dilakukan untuk seluruh badan, ½ badan, atau hanya 1/3 badan dari pundak hingga kepala. Berikut beberapa tips yang dapat membantu membuat portrait yang bagus.

  1. Fahami obyek anda, identifikasi keistimewaan mereka.
  2. Tutupilah kekurangan/cacat(bila ada) mereka sedemikian rupa.
  3. Atur pose obyek hingga tidak terlihat terlalu gemuk atau terlalu kurus. Biasanya dengan merubas sudut posisi berdiri/duduk.
  4. Fokus pada mata obyek
  5. Dapatkan pose dan ekspresi